Kamis, 24 November 2011

Masalah Kelas Yang Tak Berujung

 Penulis : Suci Rahmalina
 Editor  : Tara Prayoga

Ehem… ehem !! Hai teman-teman dibaca yaa tulisanku ini, siapa tahu ada yang punya pengalaman yang sama… tapi sebelumnya mohon maaf apabila ada yang tersinggung. Tanpa ada maksud menyakiti inilah karya tulisanku.. are you ready?? Lets goo…

Menurut kalian gimana sih rasanya jadi anak SMK sederajat? Tentu saja sebagian kalian berpendapat bahwa masa SMK adalah masa terindah yang tak bisa dilupakan, karena menurut pengamatanku sebagian remaja mendapat pasangannya dan mulai menjalin kisah cinta di SMK, ada yang menjalin cinta monyet, bahkan ada yang sampai berlanjut ke jenjang pernikahan lhoo… kalau kamu??

Hal tersebut jauh berbeda dengan apa yang aku rasakan..
Ketika aku SMP ingin rasanya segera SMK dan merasakan indahnya proses pendewasaan diri. Tapi harapan itu kandas setelah aku merasakan dunia SMK yang sebenarnya, yah walaupun semua hariku tak diisi dengan kejenuhan, tapi masalah yang datang bertubi-tubi bagaikan serangan penjajah yang membuatku merasa tertekan dan ingin rasanya segera mengakhiri status pelajar SMK ku ini.

Nah, dalam tulisan kali ini, aku ingin menceritakan kisah SMK yang sedang ku alami saat ini dan inilah kisahnya.

2009 adalah tahun pertama aku masuk SMK. Akuntansi adalah program keahlian yang ku pilih… (walaupun memilih dengan berat hati..hehehe). namun setelah dijalani aku menjadi menyukai program keahlian ini, yah walaupun sering mengeluh dalam pelajaran.. tapi alhamdulillah yaa nilainya cukup memuaskan.. #dengan raut wajah bangga.

Di tahun ini pula masalah datang bagaikan angin dingin yang berhembus ke relung jiwa. Ketika menginjak kelas 10, kelasku terkenal dengan gaya pacaran yang tak pantas (bukan berarti zinah besar yaa..) dari permasalahan inilah sebagian anak kelasku mengajukan usulan agar diadakan pemisahan kelas anatara program keahlian, tapi hal itu tak dihiraukan pihak sekolah dengan alasan yang tak jelas.

Hari demi hari, bulan demi bulan terus berganti, hingga akhirnya kenaikan kelas pun terjadi. Dengan  kelas yang baru, wali kelas yang baru, buku yang baru, dan mungkin seragam yang baru, kami pun mempunyai harapan yang baru pula. Harapan meningkatnya prestasi dan berakhirnya masalah di kelas 10 pun tercapai. Namun aku merasa itu hanya angan-angan si cerobong asap, karena kenyataannya masalah yang datang terus saja menerpa  kelasku, dari hal pacaran dan bahkan timbul masalah baru yaitu penolakan akan wali kelas.. (bukan penolakan dalam tanda kutip lho.!!)

Hmm, tentu saja penolakan terhadap wali kelas yang baru, bukan berarti kami  tidak menginginkan beliau menjadi wali kelas, hanya saja sebagai keluhan karena merasa belum klop… (maaf yaa bu.. hehe). Tapi yaa sudahlah nasi sudah menjadi bubur, yaa tinggal dinikmati saja, suka ga suka kami harus menelannya.

Seiring berjalannya waktu kurasa kelasku menjadi akrab dengan wali kelasnya, bahkan kami sering berkunjung ke rumahnya. #pembuktian bahwa kami menyukai beliau sebagai wali kelas kami.
Tak ku sangka sekarang kami sudah duduk di kelas 12, harapan menjadi kelas yang tak akan selalu dinasehati guru, terus berdenyut dalam pikiran kami, dan berharap menjadi contoh yang terbaik bagi adik-adik kelas.

Huft.. apa mau dikata,  mungkin awan hitam itu tak mau berhenti mengikuti kelas kami. Tak kusangka kali inim kami benar-benar mendapat jackpot yang besar. Masalah ribut antar genk di kelas kami berhembus  pesat bagai angin panas yang kabarnya  cepat menyebar ke telinga dewan guru, belum lagi masalah salah satu ekskul yang dibekukan sementara waktu karena tidak mendapatkan dukungan dari sekolah.

Hoalaaahh (menghela nafas panjang)…
Siapa yang mesti disalahkan dalam hal ini?? Apakah sekolah yang kurang peduli dengan anak didiknya, ataukah kita yang tak pernah mencoba bersatu?
Emm.. yang salah mah tukang bajigur, udah tau air butek, malah dijual..(laaahh ga nyambung..!!!) hahaha yang penting happy. Tapi di balik permasalahan-permasalah tersebut, ada saat di mana kami bernyanyi dan bergembira bersama, menikmati pensi terbaik yang diciptakan IPM, mendapatkan mendali dari hasil pertandingan tapak suci, shoat dhuha, dan menghabiskan bekal maka bersama pada jam istirahat, bahkan bermain kuda tomprok yang pada dasarnya permainan anak kecil, tapi dapat menciiptakn meledaknya tawa seisi kelas.

Satu doaku, tiap kali aku mengadu kepadaNya,, tolong diaminkan yoo!!!

“ya Allah berikanlah kedamaian dalam kelasku, ciptakanlah kenangan manis di dalamnya, hilangkanlah awan hitam dalam hati kami dan perlhatkanlah indahnya pelangi indah di atas langit biru yang membentang luas  agar kami dapat merasakan masa SMK yang begitu indah


~Amiiin~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar