Selasa, 22 November 2011

Fenomena Rokok dan Cara Berhenti Merokok


Ayoo konsentrasi penuh, fokuskan pikiran, dan buang semua hal yang dapat merusak konsentrasi kalian untuk membaca tulisan ini.. huuu lebayy.. hahaha..  oke silakan baca,, cekidot....!!!

Sebelum kita membahas tentang fenomena rokok dan bagaimana cara berhenti merokok, saya mohon maaf kepada teman-teman yang merasa tersinggung dengan tulisan saya. Saya menulis ini bertujuan agar kita terlepas dari belenggu negatif yang selama ini menggerogoti tubuh. Kalau dari teman-teman ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini, yaa silakan saja, soalnya saya hanya menulis kebaikan yang secara ilmiah memang teruji.. oke??

Rokok merupakan benda yang paling disukai banyak orang. Dari yang masih bau kencur, hingga yang udah bau tanah, semuanya suka rokok (untungnya saya bau wangi.. haha). di Indonesia jumlah perokok mencapai angka 65 juta jiwa, atau sekitar 28% dari jumlah penduduk Indonesia, yang artinya setiap 4 jiwa pasti ada satu orang yang merokok. Indonesia menempati posisi ketiga jumlah perokok di dunia diantara negara-negara lain. Di atas Indonesia ada India dengan jumlah 144 juta perokok, dan China di posisi pertama dengan jumlah 390 juta perokok.

Rokok sendiri menurut saya adalah benda yang sangat unik, karena meskipun di setiap bungkusnya tertera peringatan keras tentang bahaya merokok, tapi tetap saja banyak individu yang tidak peduli dengan peringatan itu. Biasanya di bungkus rokok tertera kata-kata seperti ini Merokok dapat menyebabkan jantung, impotensi, ganguan kehamilan dan janin”. Peringatan-peringatan itu seolah-olah hanya sebagai slogan yang memenuhi kuota bungkus rokok saja, namun tak sedikit pun digubris oleh masyarakat, khususnya PPR (Para Pencinta Rokok).

Perizinan untuk mendirikan perusahaan rokok, memang terbilang mudah. Sekarang saja di Indonesia sedikitnya memiliki 3.800 pabrik rokok, baik perusahaan yang berskala besar maupun kecil. Perusahaan rokok telah memberikan input yang besar terhadap keuntungan negara secara finansial. Cukai yang dihasilkan pemerintah dari pabrik rokok tahun lalu mampu mencapai angka Rp 56,4 triliun sebagai penerimaan negara. Padahal pendapatan negara dari seluruh pajak PPN sebesar Rp 700 triliun, artinya 9 % dari pendapatan negara berasal dari pabrik rokok. Selain itu banyak kegiatan musik, olahraga, seni, dan sebagainya  juga disponsori  pabrik rokok.

Nah sekarang coba kita telusuri, berasal dari apakah benda unik ini? Wah.... ternyata rokok itu berasal dari silinder kertas yang panjangnya berkisar 70-120 mm, yang diisi oleh tembakau berdiameter 10 mm. Riset telah membuktikan bahwa rokok menyebabkan kecanduan, penyakit jantung, penyakit pernapasan, gangguan kehamilan, dan janin.

Menurut saya tidak hanya kerugian fisik yang akan menggerogoti para pecandu rokok, namun kerugian materi pun pasti akan dirasakan. Saya pernah menonton berita di salah satu saluran televisi swasta yang kala itu mewawancarai tukang ojek yang juga perokok aktif. Berikut dialognya :

“mas berapa pendapatannya sehari sebagai tukang ojek?” reporter bertanya
“wah,, ga tentu mas, tapi paling sering sih sekitar 30 ribuan”. Jawabnya
“biasanya uangnya untuk apa aja mas?”
“saya biasanya merokok 3 bungkus perhari,yaa sekitar 24 ribu, terus sisanya saya kasih isteri saya” jelasnya
“wah, kalau gitu cuma 6 ribu donk untuk isterinya?”
“yaa kira-kira begitu mas.” Ujarnya
“Emang cukup mas segitu?”
“yaa cukup ga cukup, harus cukup”.

Saya kira tanpa penjelasan tambahan, dari dialog ini pun cukup mewakili dampak buruk rokok bagi kehidupan sosial masyarakat.

Dari uraian di atas, saya yakin kalian cukup memahami apa dampak buruk merokok bagi kehidupan. Nah, sekarang kita lanjutkan perbincangan ini dengan tema “bagaimana cara berhenti merokok?”.

Menurut ahli medis, untuk menghentikan kebiasaan merokok harus dilakukan secara bertahap, untuk menghindari kegagalan dalam melaksanakan niat berhenti merokok. Diantara tahapannya harus dimulai dari hal yang terkecil, yaitu dengan mengurangi isapan pada setiap batang rokok, makin jarang mengisap, akan lebih baik, Kemudian mengurangi kadar lamanya isapan, karena semakin pendek isapan yang dilakukan, maka semakin sedikit zat berbahaya yang masuk ke tubuh kita, Setelah itu kalian berusaha merokok tidak sampai satu batang, artinya walaupun rokok itu belum habis, kalian harus mematikan dan membuangnya, dan yang terakhir jangan letakan rokok diantara dua bibir kalian, jadi ketika rokok tidak diisap, lebih baik kalian jepit diantara jari telunjuk dan tengah anda. Keempat tahapan ini bukan berarti menghilangkan nilai keburukan dari merokok, namun setidaknya latihan untuk mengurangi dan menghentikan merokok.

Setelah melewati tahapan-tahapan di atas, InsyaAllah kebiasaan merokok yang kalian miliki akan berkurang sedikit demi sedikit. Namun apabila kalian tidak melakukannya secara kontinyu dan tidak bersungguh sungguh untuk berhenti merokok, maka kalian tidak akan mendapatkan hasil apa-apa. Jadi intinya tergantung diri kalian sendiri, kalau kalian tersugesti dengan pemikiran bahwa kalian sudah tidak bisa berhenti merokok, maka kalian selamanya tidak akan bisa berhenti merokok. Tapi jika kalian merubah sugesti itu dengan berpikir “Pasti Saya Bisa, InsyaAllah niat baik kalian akan terwujud untuk lepas dari belenggu hitam, yaitu rokok yang mematikan.

2 komentar: