Oleh : Tara Prayoga
Terlintas raut wajah anggun
Terlintas raut wajah anggun
yang hilang selama
tiga tahun.
Mengisi ruang kepala
serta lubuk jiwa
tiba-tiba
Sementara dulu,
akulah yang mengubur
masa lalu itu
di antara udara beku
debu-debu yang abu
Sampai kenangan itu
hilang
kembali datang
hilang
dan datanglah ia
terang benderang
sekarang
Kali ini
kedatangannya berbeda
tak seperti biasa.
Aku merasa ia melekat
seperti kaki-kaki lintah
semakin dekat
alih-alih cinta meruah
meninggi sampai langit
awan-awan berdingkit
menyambut kata yang
memerdu lagu
Pun kau tiada sadar
membuatku seperti ini.
Aku tersadar bahwa
kaulah cinta “Suci”
mengalir dalam nadi.
Seberapa besar kuatnya
aku ingin pergi
aku tetap di sini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar