Keindahan dalam bercinta akan dirasakan ketika keduabelah pihak saling
mencintai. Karena jika hanya salah satu pihak saja yang merasakan perasaan
cinta itu, tentu hal ini sangat menyakitkan, dan dapat membuat orang itu
menjadi galau.
Oleh karena itu carilah cinta sejati yang sesungguhnya. Cinta sejati yang
bisa memberi tanpa harus menerima, membawa damai, dan bahagiakan jiwa untuk
semua manusia. Memang ini bukanlah perihal yang mudah, namun bukan berarti tidak
bisa diraih. Dalam pencarian cinta terkadang kita harus bersusahpayah terlebih
dahulu, dan tentunya ini adalah proses wajib yang harus kita lakukan apabila
kita ingin mendapatkan cinta sejati yang sesungguhnya.
Dalam proses perncarian, pasti terpikir di benak kita tentang pasangan yang
sesuai dengan kriteria yang kita inginkan. Pemikiran itu memang lumrah kita
rasakan, sebab tak dapat kita pungkiri bahwa fitrah manusia adalah menginginkan
sesuatu yang dapat membuat dirinya merasa senang, dan salah satu hal yang
membuat manusia senang adalah ketika kriterianya terpenuhi.
Semua paragraf di atas hanya sekedar pengantar dari cerita yang akan aku
sampaikan. Cerita ini adalah kisah nyata, dan sedang ku rasakan saat ini. Oke
tanpa berbasa-basi lagi, silakan baca....!
Di tengah rapat pelatihan Jurnalistik yang penuh dengan kemerengut suasana
panas karena adanya perbedaan pendapat di berbagai pihak, datanglah seorang
gadis yang cukup memikat hatiku. Mengapa demikian? Karena awal perjumpaan dia
sudah menunjukan sikapnya yang supple dan komunikatif. Sikap perempuan yang
seperti ini adalah salah satu kriteria perempuan yang aku inginkan.
Hari pertama berkenalan dengannya,
mungkin belum ada perasaan yang menggebu, yaa hanya saja sekedar perasaan suka biasa
saja. Namun pada saat itu aku tak sedikit pun menggubrisnya, karena aku pikir
ini hanyalah perasaan kagum biasa dan tentu insan normal lumrah merasakan hal
ini.
Pelatihan Jurnalistik pun tiba, kesibukan yang tiadatara aku rasakan di
acara ini. Namun di sela-sela kesibukan itu, dia hadir dan entah mengapa
kedekatan yang memuncak kami rasakan kala
itu. Dan kedekatan ini sedikit menimbulkan rasa sayang dalam hati, sehingga
membuatku mulai berpikir “apakah ini yang dinamakan cinta??”.
Seiring waktu berjalan, kami semakin dekat. Hubungan pun selalu kami
lakukan baik secara langsung, maupun melalui
media komunikasi. Hingga akhirnya aku mengetahui tentang latar belakang dia. Dan
sungguh latar belakangnya membuatku semakin merasakan mahligai cinta yang
menggebu. Dia bermanhaj Salaf, berpenampilan Islami, dan tentunya satu
perjuangan denganku. Sungguh dia merupakan tipe wanita yang aku idam-idamkan.
Dan tak pernah sedikitpun terpikir dalam benakku akan bertemu dengan wanita
yang berkriteria demikian dalam waktu dekat ini.
Sekarang Ta’aaruf sedang kami jalani. Meskipun perjalanan yang kami akan
tempuh masih panjang, kami yakin dapat melalui fase tersebut dengan baik. Tantangan-tantangan
yang akan kami tempuh di masa mendatang merupakan proses pendewasaan diri dalam
menjalin hubungan. Profesionalitas, saling memahami, dan mencoba saling
memberikan perhatian adalah sikap yang harus kami terapkan dalam hubungan ini.
Sehingga hubungan ini dapat dipertahankan dan mencapai target tertentu yang
kami inginkan.
Akhirnya aku mengikhlaskan diri kepada Allah dalam menjalin hubungan ini.
Aku juga memohon kepada Allah, semoga hubungan ini diridhoi oleh-Nya, dan dapat
mencapai target sesuai dengan apa yang telah Allah syari’atkan. Aamiin